hal3.ASKEP TIDUR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN TIDUR
 PENGKAJIAN
RIWAYAT TIDUR
a. Kaji kebiasaan pola tidur klien, bed time ritual (aktivitas untuk meningkatkan tidur seperti membaca, minum susu dll), kuantitas dan kualitas tidur, apakah menggunakan obat tidur, kaji lingkungan / ruang tidur
b. Kaji dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari : apakah merasa segar setelah tidur, apa yang terjadi jika kurang tidur
c. Gangguan tidur / faktor-faktor kontribusi : jenis gangguan tidur, kapan masalah tidur mulai terjadi
 PEMERIKSAAN FISIK
a) Kaji penampilan wajah klien, adakah lingkaran hitam disekitar mata, mata sayu, konjungtiva merah, kelopak mata bengkak, wajah terlihat kusut dan lelah
b) Kaji perilaku klien : cepat marah, gelisah, perhatian menurun, bicara lambat, postur tubuh tidak stabil
c) Kaji kelelahan fisik, fatique, letargi
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EEG, EOG EMG
2. Saturasi O2 dan ECG è untuk mengatahu adanya sleep apnoe
 DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pola tidur (…………) b.d
- ketidaknyamanan fisik : nyeri,
- kondisi psikologis : cemas, kehilangan orang yang
dicintai
- perubahan lingkungan
- penggunaan obat-oabatn : alkohol, kafein
 Cemas b.d sulit tidur
 Koping individu tidak efektif b.d menurunnya jumlah jam tidur
 Resiko injury b.d somnabulisme
 Gangguan konsep diri b.d nocturnal eneuresis
 Resiko gangguan pertukaran gas b.d sleep apnoe
 PERENCANAAN
Istirahat dan tidur merupakan komponen hidup yang esensial
Perencanaan meliputi upaya-upaya yang mendorong memperoleh tidur yang adekuat
Tujuan : klien mampu mempertahankan pola bangun – tidur yang adekuat dengan kriteria hasil :
1. Klien dapat tertidur 30 menit dari waktu pergi tidur
2. Klien dapat tidur selama 6 jam tanpa terbangun
3. Kelin menyatakan lebih segar setelah bangun tidur
4. Klien menunjukkan tehnik relaksasi menjelang tidur
• INTERVENSI
KEPERAWATAN
 How to reduce enviromental distraction
 Tutup pintu kamar
 Berikan musik yang lembut
 Kurangi pencahayaan / berikan lampu tidur
 Kurangi stimulus
 Tutup korden, lepaskan kawat telepon
 Safety measure for sleep
 Gunakan lampu tidur, posisikan tempat tidur rendah
 Letakkan bel yang mudah dijangkau
 Bila klien memakai IV line ( infus) gunakan salng yang panjang
 Supporting bed time ritual
 Berikan makanan dan minuman yang dapat membantu tidur
 Beri kesempatan klien untuk melakukan rutinitas hygiene
 Beri kesempatan mendengarkan musik, fasilitasi anak untuk mendengarkan dongeng atau cerita/mainan tertentu
 Promoting comfort and relaxation
 Berikan pakai yang longgar, linen yang bersih dan alembut
 Beri kesempatan klien untuk BAB/BAK sebelum tidur
 Berikan posisi yang nyaman
 Administering sleep medication
 Apabila klien dengan nyeri, berikan analgesik 30 menit sebelum tidur
 Berikan bronkodilator pada klien dengan gangguan pernafasan
 Client teaching
 Anjurkan klien mengkonsumsi makanan tinggi protein sebelum tidur
 Hindari kafein dan alkohol
 Ajarkan relaksasi sebelum tidur
 Ajarkan klien untuk mengatur pola tidur-bangun yang teratur
 Jika klien tidur siang lakukan pada waktu dan jumlah yang sama


 INSOMNIA
 Ketidakmampuan memperoleh tidur secara cukup baik secara kualitas maupun kuantitas
 Ada 3 macam insomnia :
1. Initial insomnia : sulit tidur
2. Intermitent insomnia : sering terjaga / ketidakmampuan mempertahankan tidur
3. Terminal insomnia : bangun lebih awal
 Penyebab : ketidaknyamanan fisik, kecemasan, konsumsi alkohol berlebih
 Insomnia dapat diakibatkan oleh ketidaknyamanan psikologis tetapi kebanyakan disebabkan oleh stimulasi mental yang berlebihan atau anxietas. Kadang-kadang seseorang menjadi cemas karena ia berpikir mungkin ia tidak dapat tidur.
 Seseorang yang mempunyai kebiasaan minum obat dan alcohol dalam jumlah yang besar, biasanya menderita insomnia.
 Hipersomnia
 Merupakan kondisi berlawanan dengan insomnia
 Ditandai dengan jam tidur yang melebihi normal
 Seseorang tidur lebih dari 9 jam dalam 1 malam. Seseorang yang menderita hypersomnia sering tidur sampai siang hari dan sering tidur ( tetapi hanya sebentar ) di siang hari.
 Penyebab : depresi, kecemasan, kerusakan SSP, bebrapa penyakit ginjal, liver dan metabolisme
 Hypersomnia umumnya berhubungan dengan masalah psychologis seperti penyakit-penyakit psikiatri ( depresi, anxietas ), kerusakan system syaraf pusat dan beberapa penyakit ginjal, hati dan metabolic.
 NARCOLEPSY
 Suatu keadaan /kondisi yang ditandai oleh keinginan yang tidak terkendali untuk tidur
 Serangan mendadak disembarang tempat dan waktu
 Penyakit ini tidak jelas penyebabnya, diduga terdapat kelainan genetis di SSP sehingga tidak mampu mengontrol REM
 Saat serangan tidur dimulai dari tahap REM
 Penyebabnya tidak diketahui, namun diakui adalah merupakan kelainan bawaan dari system syaraf pusat dimana tidur REM tidak dapat dikontrol.
 Obat-obatan yang sering digunakan untuk mengurangi adalah stimulant seperti : amphetamines atau matylphenidate hydrochloride untuk mencegah serangan dan anti depressant seperti Tofranil untuk mencegah kelemahan otot.
 PARASOMNIA
 Mengacu pada perilaku tidur seseorang
1. Somnabulisme / sleepwalking
è Perilaku tidur sambil berjalan, terjadi waktu NREM IV ke III, berlangsung 10 menit setelah seseorang tidur 1-2 jam
è Penyebab : stres ditinggal orang tua/orang yang dicintai/pasangannya
2. Nocturnal diuresis
 Sering disebut mengompol
 Terjadi pada usia > 3 tahun
 Penyebab : diduga toilet training yang dilakukan terlalu cepat
3. Night teror
 Merupakan peristiwa yang menakutkan bagi orang tua dan anak-anak
 Sering terjadi pada anak-anak < 6 tahun
 SLEEP APNOE
èHenti nafas saat tidur, berlangsung 10 detik – 3 menit
 MENDENGKUR
 Mendengkur bukan dianggap sebagai gangguan tidur, namun bila disertai apnoe akan berbahaya.
 Penyebab : adanya rintangan pengeluaran udara dihidung dan mulut misal amandel, adenoid, otot-otot dibelakang mulut mengendor dan bergetar
 Kelainan ini perlu dinilai pada orang yang sering mendengkur, yang tidur berlebihan dalam sehari dan kadang-kadang pada penderita insomnia apnea obtruksi disebabkan oleh kelainan misalnya : lidah yang sangat tebal, pembesaran tonsil dimana akan menghambat aliran udara dan mengurangi suplay oksigen ke paru-paru.
 Apnea central disebabkan oleh kelainan didalam pusat pernapasan di otak.
 Apabila tingkat CO2 di dalam darah mencapai tingkat tertentu, orang tersebut akan terkejut dan mendekati bangun tetapi tidak akan menjadi sadar.
 Sleep apnea sangat besar pengaruhnya terhadap pekerja.
 Disamping itu sleep apnea dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan mungkin juga cardiac arrest.
 Pada akhirnya sleep apnea dapat menyebabkan hypertensi pulmonary. Pengobatan pada sleep apnea sesuai penyebabnya.
 Central apnea kadang-kadang diobati dengan dengan obat penenang yang efeknya sangat besar, sementara type obstruksi dilakukan dengan operasi ( Tracheostomy )