hal 1.Pemenuhan Kebuthan Aktivitas

 ASKEP KLIEN DENGAN PEMENUHAN KEB AKTIFITAS
Konsep aktifitas dan mobilitas
A.Review an-fis sistem muskuloskeletal
1.Tulang axial
 M’bentuk kerangka vertikal tubuh
 Terdiri dari
 Tl tengkorak
 Tl leher
 Columna vertebrae
 Tl 2x iga
 TL dada
 Tl tengkorak
 Fungsi :
* melindungi otak & organ indra
* immobile, kecuali mandibula
 Terdapat sutura
 Terdapat fontanel
 Terdiri : tl cranial & tl wajah
a. Tl cranial td ………………….
 Frontalis
 Parietalis
 Oxipitalis
 Temporalis
 Sphenoid
 Ethmoid
b. Tl wajah td …………………
 Tl mandibula
 Tl zygomatic (u/ mengunyah)
 Tl lacrimalis
 Tl nasal (m’bentuk bag.atas hidung)
 Tl mandibula
 Tl leher
 Berbentuk huruf U
 Tdk m’bentuk sendi dg tl yang lain
 Columna vertebrae
 Vertebrae td ………..
* 7 cervical
* 12 thorax
* 5 lumbal
 Sacrum ( menyatunya 5 vertebrae)
 Coccygis (menyatunya bbrp vertebrae yg blm sempurna ).
 Tl 2x iga
. M’bentuk dinding dada & melindungi corpulmonal
. Ada 12 pasang : 7 true ribs
3 false ribs
2 floating ribs
 TL dada
 Tempat melekat klavicula
 Bag anterior dr true ribs
 Terjadi kontraxi & relaxasi slm p’nafasan.
2. Tl apendicular td :
. Extrimitas atas :
* tl klavikula * tl. ulna
* tl scapula * tl. radius
* tl humerus
* jari-jari tangan
* tl pergelangan
. Extrimitas bawah :
* tl panggul * tl2x kaki
* tl fibula * tl paha
* tl patela

 Fisiologi mobilisasi
 Ada 3 bagian dari tubuh yang memegang peranan penting dalam pergerakan adalah :
* Skeletal : kerangka
* Muskular : otot
* Nervous : syaraf
 Sendi
 Artikulasi antara tulang, tulang & kartilago, yang dihubungkan dg ligamen, dpt/tdk dpt dihubungkan
 Ada 4 sendi
1).Sendi sinostotik : mengacu pada ikatan tl dg tl
2).Sendi kartilaginus
 Memiliki sedikit p’gerakan
 Tetapi elastis dan m’gunakan kartilago untuk menyatukan permukaannya.
3). Sendi fibrosa / sendi sindesmodial
. sendi tempat kedua permukaan tulang
disatukan dg ligamen / membran
4). Sendi sinovial
sendi yang dapat digerakkan secara bebas permukaan tulang yang berdekatan dilapisi oleh kartilago artikular &dihubungkan oleh ligamen sejajar dg membran sinovial.
 Ligamen
Ikatan jaringan fibrosa yang berwarna putih, mengkilat, fleksibel mengikat sendi menjadi satu dan menghubungkan tulang dg kartilago.
 Tendon
Jr ikat berwarna ikat fibrosa b’warna putih,mengkilat,yang m’hubungkan otot dg tl.Sifat kuat, flesibel, dan elastis, serta mpy panjang & ketebalan yg bervariasi.
 Kartilago
Jaringan penyambung yg tidak mempunyai vaskuler, yang terletak terutama disendi toraks, trakhea, laring, hidung & telinga.
 Otot yang penting dlm pergerakan
Otot yang penting dlm p’gerakan melekat di regio skelet tmpt pergerakan itu oleh pengungkitan. Pengungkitan terjadi ketika tulang ttt spt: humerus, ulna dan radius, serta sendi
 Otot yang penting dalam membentuk postur/ kesejajaran tubuh.
 Otot t/u berfgs m’pertahankan postur
 Bentuk pendek, dan menyerupai kulit otot ekstrimitas bawah, tubuh, leher dan punggung yg terutama b’fungsi membentuk postur tubuh.
 Keseimbangan
 Kemampuan untuk mencapai & m’pertahankan postur tubuh tetap tegak melawan gravitasi ( duduk / berdiri ) untuk mengatur slrh ketrampilan aktivitas motorik
 Fungsi skeletal sistem
 Produksi sel darah merah
 Pembentukan & suplai mineral
 Pergerakan mll kontraxi otot-otot
 Protection : khususnya organ2x vital didlm tubuh manusia.
 Support / penahan
. M’pertahankan struktur tubuh
. Memungkinkan pergerakan tubuh.
1.Mobilitas
 Mobilitas / Mobilisasi salah satu kebutuhan individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi keb.aktivitas guna m’pertahankan kesehatannya.
b. Jenis Mobilitas
 Mobilitas penuh adl kemampuan ssorg untuk bergerak scr penuh & bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial & menjalankan peranan sehari- hari.
 Mobilitas sebagian adl kemampuan ssorg untuk bergerak untuk dg batasan jelas dan tidak mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh g.g saraf motorik & sensorik pd area tubuhnya.ada 2 macam :
1). Mobilitas sebagian temporer
. Merupakan kemampuan individu u/ bergerak
dg batasan yg sifatnya sementara
. Disebabkan trauma reversibel pd sistem
muskuloskletal
. Contoh: dislokasi sendi dan tulang.
2). Mobilitasi sebagian permanen
. Kemampuan individu untuk bergerak dg
batasan yg sifatnya menetap
. Disebabkan rusaknya sistem saraf yg
irrreversibel
. Contoh :
* hemiplegia krn stroke.
* paraplegi krn cedera tulang belakang dll.
 Faktor yg mempengaruhi mobilitas :
1.Gaya hidup.
. M’pengaruhi posture tubuh
. Ssorg sering bw tas berat dg 1 tanga posisi buruk.
. Anak2x yg ke < ca dlm dietnya terjadi riketsia. 2. Proses penyakit / cedera. Ssorg yg mengalami nyeri abdomen cenderung menekuk lutut kedaerah abd u/ < nyeri. Px dg akumulasi cairan di rongga abd cenderung memilih posisi sim u/ > nyaman.
3. Pertumbuhan & perkembangan fisik
Pd ms bayi range of motion dpt digerakan dg bebas masih banyak zat pembentuk tulang yg b’sifat substansi organik.. Dws : tulang cenderung kurang flexibilitas dr tulang2x tsb.
4. Kelemahan
Sering terjadi pd org dewasa sering mengangkat / m’gerakkan anggota tbhnya.
5. Gerakan sendi
b/ ssorg mengalami kekakuan atau peradangan sendi akan mempeng sikap tubuh yang tegak lurus.
6. Sikap dan nilai
Ssorg yg tinggi akan b’jln agak bungkuk untuk m’hilangkan kesan bahwa ia lebih tinggi dari yang lain.
 ASKEP PD MASALAH KEBUTUHAN MOBILITAS
Pengkajian Keperawatan
1. Riwayat keperawatan sekarang
* Alasan px yg menyebabkan terjadi keluhan / ggn mobilitas & imobilitas
- adanya nyeri
- kelemahan otot
- kelelahan
- tk mobilitas dan immobilitas
- daerah terganggunya mobilitas &
- imobilitas
- lamanya terjadinya ggn mobilitas.
2. Riwayat keperawatan penyakit yg pernah diderita
* Pengkajian riwayat penyakit yg b.d pemenuhan keb.mobilitas
- adanya penyakit sistem neurologis trauma kepala/cidera otak
- peningkatan TIK
- cedera medulla spinalis
- Riwayat penyakit sistem kardiovaskuler
( IMA, gagal jantung kongestif)
-Riwayatpenyakit sistem muskuloskeletal
( Osteoporosis,fraktur)
-Riwayat penyakit sistem pernapasan
( PPOM, pneumonia,dll)
3. Kemampuan fungsi motorik
Pada tangan kiri dan kanan , kaki kanan & kiri u/ menilai ada atau tidaknya kelemahan, kekuatan,atau spastis.
4. Kemampuan Mobilitas
Menilai kemampuan gerak keposisi miring, duduk, bangun, & berpindah tanpa bantuan.
5. Wawancara
Kaji faktor yg mempengaruhi posisi & aktifitas
* pertumbuhan & perkembangan fisik
* kelemahan
* gerakan sendi
* gaya hidup
* sikap & nilai
* nyeri & proses penyakit

. Hal2x lain yg perlu ditanyakan :
* apakah ada kesulitan & gerak2x ttt.
* mekanika apa yg dipakai waktu m’angkat benda2x yg berat.
* klmpk otot serta sendi mana yg tdk bisa digunakan.
* bgmn cara & frekuensi perubahan posisi
* cara u/ mengatasi kesulitan p’gerakan.
6. Test diagnostik
Pem rontgen foto menunjukan :
* ukuran, lokasi, bentuk tulang.
Pem darah
* ca serum u/ menentukan bbrp tipe kelainan tulang
* phospat serum u/ m’pertahankan konsentrasi ca serum.Ca me dekalsifikasi tl (riketsia) & ( osteomalacia ) pd dewasa.Pe phosphorus (hiperphosphatemia) sering ditemukan pd penurunan fgs ginjal.
 Diagnosa keperawatan
* Bbrp kelainan posture tubuh umumnya o/k :
. Kelainan kongenital
. Perkembangan fisik
. Posisi intra uteri abnormal
. Posture < baik slm tum-bang. * Bbrp kelainan yg mngkn terjadi : . Torticollis . Scoliosis . Kyphosis . Lordosis . Hip dislocation . Genu valgum . Genuvarum  Diagnosa keperawatan yang sering terjadi : . Kelemahan dlm posisi tegak lurus tubuh b.d ke< vit D . Res-ti ketidakseimbangan ca & phosphorus b.d ke< vit D . Res-ti terjadi perlukaan b.d kelemahan tulang . Res-ti meningkatnya deformitas b.d ketdkadekuatan calsifikasi tl & stress dlm menahan BB.  intervensi  Dalam intervensi,tujuan keperawatan yang ingin dicapai adalah : 1. M’cegah deformitas 2. M’cegah kerusakan & kelemahan otot 3. M’cegah terjadinya perlukaan Adapun bbrp hal yg harus diperhatikan perawat : 1. px m’butuhkan posisi yg khusus sbg alasan 2. px paralise tdk akan mampu merubah posisinya 3. usahakan mengatur posisi yg me kenyaman px  Implementasi keperawatan  Bbrp tindakan keperawatan yg dilakukan adl : mengatur posisi px ditempat tidur & memindahkan px : a. posisi pasien . Posisi semi fowler . Posisi dorsal recumbent . Posisi supine . Posisi lithotomi . Posisi sim b. memindahkan px . Dr tempat tidur ke brandkard & sebaliknya . Dr kursi roda ke tempat tidur & sebaliknya  Evaluasi  Kreteria evaluasi pd pasien yang mengalami gg posture tubuh adalah : 1. Posture tubuh yang baik pd posisi berdiri & posisi duduk. 2. Tdk terdpt kerusakan & kelemahan otot 3. Posisi tangan mirip dg saat digunakan untuk m’genggam bola. 4. Kaki dl posisi flexi dorsal 5. Titik penekanan pd tubuh,ex : sakrum tampak sehat, sm spt warna kulit pd bag lain dr tubuh. 6. Gerakan sendi dlm keadaan normal. 2. Imobilitas a. Pengertian immobilitas * Imobilitas / Imobilisasi merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi menganggu pergerakan ( aktivitas ) * misalnya : trauma tulang belakang, COR fraktur pd ekstrimitas, typus abdominalis dll. * pembatasan p’gerakan sbg bagian dari pengobatan pasien. b. Jenis Imobilitas a). Imobilitas fisik pembatasan untuk bergerak secara fisik dg tujuan mencegah terjadinya gangguan komplikasi pergerakan • px dg hemiplegi yg tidak mampu m’pertahan kan tekanan. b).Imobilitas Intelektual Keadaan ketika seseorang mengalami keterbatasan daya pikir • Px yg mengalami kerusakan otak akibat suatu penyakit / perluka • RM digolongkan dlm immobilisasi ini. C. Imobilitas emosional Keadaan ketika ssrng mengalami pembatasan scr emosional karena adanya perub secara tiba-tiba dlm menyesuaikan diri. . Ssorg tdk menyiapkan diri dg pertahanan diri thdp situasi yg terjadi. . Keadaan stres berat o/k bedah amputasi ketika seseorang mengalami kehilangan bagian tubuh. 4. Imobilitas sosial Keadaan individu yg mengalami hambatan dlm melakukan interaksi sosial krn keadaan penyakitnya shg dpt memengaruhi perannya dlm kehidupan sosial. Pasien yg menjalani prwtan yg cukup lama diRS.  Dampak fisik immobilisasi 1. Sistem respirasi/B1 (breathing) . M’akibatkan turunnya kedlman & kecepatan nafas. . Terjadi atelektasis b/ jr paru tdk digerakkan dlm waktu yg lama. . Gg pertukaran O2 & CO2 dlm tbh m’gg keseimbangan asam basa. . M’akibatkan menumpuknya sekresi didlm sal.nafas infeksi sal. Nafas . M’akibatkan pnemonia hypostatic. 2. Sistem sirkulasi/B2 (blood) . Dpt me beban kerja jantung hilangnya daya p’lawanan dr PD & adanya perub distribusi darah. . Res-ti terjadi trombosis statis pd vena. . Trombosis meningkatkan terjdnya pembekuan darah o/k ca meninggalkan tl & b’pindah ke dlm darah. . Meningkatkan hipotensi ortostatic me reflex neuromuskuler vasokonstriksi sehingga hilangnya tonus otot. . Me resiko terjd dekubitus akibat gg sirkulasi pd bagianpermukaan tubuh. . M’akibatkan edema dependent * akumulasi cairan dl ruang interstitial yg t’dpt pd bag yg lbh rendah dr jantung. * tdpt pd bag.punggung, sakral, kaki. 3. Sistem muskuloskeletal/B6 (muskulo) . Res-ti terjd osteoporosis,krn hilangnya ca pd jr tulang. . Terjd kontraktur atropi otot me kekuatan, koordinasi & ketahanan otot ankylosis ( gg pd sendi). . Kekakuan & nyeri pd sendi . Gangguan pd kulit Sirkulasi drh normal t’gantung pd aktifitas otot. b/ otot tdk digerakkan maka sirkulasi yg membawa nutrisi kedaerah ttt mengalami gg. 4. Sistem urinari/B6 (blader) . M’akibatkan ISK t/u px yang mengalami retensi urine & intake cairan tdk adekuat. . M’akibatkan pembentukan BSK o/k pengeluaran mineral yg ber>an (ca)
5. Sistem gastrointestinal/B5 (bowel)
. Dpt terjd konstipasi akibatnya jeleknya reflex defikasi & ketdkmampuan mengeluarkan feses
o/k me aktifitas otot didlm sal cerna.
. Anorexia o/k me kecepatan metabolisme
6. Sistem metabolisme
. Mempengaruhi kesimbangan elektrolit akibat
* Mineralisasi dlm tl
* Perub metabolisme dlm sel
* Perub dlm produksi hormon
* Peningkatan produksi keringat Penurunan kebutuhan energi Pe kcptn metabolisme tbh.
Mempengaruhi metabolisme protein,pengeluaran elektrolit, demineralisasi & p’bentukan batu sal kemih
 Dampak psikologis dan sosial immobilisasi
 Selain pengaruh2x fisik, mslh psikologis & sosial bisa terjadi o/k :
* menurunnya harga diri pasien o/k
* ketdkmampuan melakukan peran.
* reaksi emosi yg b’lebihan akibat frustasi
apatis & menarik diri
* motivasi u/ belajar & menyimpan informasi berkurang.
* meningkatnya kecemasan.

 Diagnosa keperawatan
 Diagnosa keperawatan yang sering terjadi pd px immobilisasi td aktual & potensial :
1. perubahan konsep diri b.d ketergantungan
2. kehilangan sensori b.d keterikatan ditempat tidur
3. penurunan kemampuan u/ memecahkan mslh b.d hilangnya sensori.
4. resti terjadi athropi otot,kontraktur& osteoporosis b.d tdk adanya aktivitas.
5. resti terjd gg integritas kulit b.d ketdkmampuan merubah posisi.
6. resti terjd penumpukan urine & infeksi b.d keterikatan pd posisi supine
7. resti terjd gg pertukaran O2 & CO2 b.d akumulasi sekret.
8. resti terjd perlukaan b.d perasaan pusing waktu perubahan posisi.
9. resti terjd vena statis pd femur b.d keterbatasan aktifitas.
 intervensi
 Intervensi kep pd px dg immobilisasi td tindakan yg bersifat umum, exercise & HE
1. Intervensi kep yg b’sifat umum meliputi implementasi kep pd sistem tubuh yg mengalami gangguan :
1). Sistem respirasi /pernafasan
. Ajarkan px menarik nafas dlm
. Atur posisi yg memudahkan b’nafas & senyaman mngkn.
. Ajarkan cara nafas & latihan batuk efektif pd px pra-op
. Berikan cukup cairan b/ tdk ada kontraindikasi
. Bagi yg sulit komunikasi verbal dpt dg tulis
2).Sistem urinarius
. Motivasi pd px pentingnya immobilisasi me< cemas.
. Motivasi px agar tdk bereaksi thd rangsang kemih yg sering timbul
. Ajarkan bladder training
. Posisi px : menunjang u/ bladder training.
. Waktu disesuaikan dg pola/kebiasaan px.
. Pd px yg mengalami retensi urine :
* atur posisi px
* minum banyak
* pot dihangatkan sblm dipakai
* m’biarkan air mengalir dr kran
* kateterisasi
3).Sistem gastrointestinal
. Atur posisi px
. Personal hygiene sblm makan
. Tdk memberikan prwtan sesaat sblm/ssdh mkn.
. Ikut sertakan px dlm memenuhi keb mkn.
. Ciptakan lingkungan yg baik u/ me nafsu makan.
. Tingkatkan kegiatan fisik u/ merangsang otot2x pencernaan.
. Ajarkan pentingnya mengatur kebiasaan bab.
. HE u/ mkn makanan yg bnyk mengandung serat.
. Lakukan huknah, sbg pilihan t’akhir.
2. Exercise (latihan-latihan)
. Ada 5 gol besar latihan yg dpt dipilih & digunakan sesuai kondisi px. 5 gol besar tersebut :
1). Active (isotonic)
2). Passive ROM
3). Active asitive
4). Static
5). Resistiv m’jaga otot tetap baik
1).Latihan aktif
. Menimbulkan kontraxi otot m’pertahankan ukuran, bentuk, kekuatan otot & gerakan sendi
. Tujuan : m’cegah atropi & kontraktur.
2). Latihan pasif
. Dpt m’akibatkan atropi & kelemahan otot krn otot tdk berkontraxi
. Diperlukan bagi px yg mengalami kelumpuhan anggota gerak
3). Latihan active-assistive
. Gerakan u/ meningkatkan fungsi otot.
. Px m’gerak-gerakan tbh semampunya lalu prwt m’bantu m’angkat smp jarak yg normal.
. Digunakan pd px yg mengalami penurunan kekuatan otot (fr)
4). Latihan static
. Sengaja u/ menegangkan otot
. Pertahankan kontraksi slm 5-10 dt, lalu rilexkan otot.
. Digunakn pd px yg mengalami pe tonus otot
. M’cegah atrofi otot
5). Latihan ressistive (push-up)
. Me ukuran, bentuk, kekuatan otot
. M’pertahankan kekuatan tulang
. M’cegah osteoporosis

 ROM Active
 Range Of Motion (ROM) merupakan keb tiap org u/ aktifitas sehr2x.
 Perwt hrs menentukan ROM mana yg dibutuhkan tiap px
 Tiap sendi tbh mpy ROM khusus & teratur o/k :
. Faktor keturunan
. Perkembangan pola aktifitas
. Ada tdknya penyakit.
 Tujuan ROM :
. M’pertahankan mobilitas sendi
. M’pertahankan ukuran, tonus & kekuatan otot
. M’cegah atrofi otot & kontraktur
. Memaximalkan kemampuan px melakukan aktifitas sehr2x.
 ROM Passive
 Dilakukan pd px paralisis / kelemahan otot
 Latihan ini t’gantung kondisi & keterbatasan px
 Tujuan :
. M‘’pertahankan mobilitas sendi & m’cegah kontraktur
. Memungkinkan ketdktergantungan px dlm b’aktifitas
 Pendidikan kesehatan
 Prinsip : tdk ada pemaksaan pd pasien
 T’gantung pd partisipasi / tk pengetahuan, serta pendidikan px
 B’langsung scr spontan & informal
 tujuan : m’bantu px m’capai & m’pertahankan keadaan sehat.
 Pokok-pokok HE :
. Mengapa immobilisasi & mobilisasi diperluka o/ px
. M’jelaskan istilah2x yg digunakan dlm immobilisasi
. Jenis kegiatan apa yang blh / tdk blh dilakukan
. Bgmn cara melakukan
. Bgmn px menyesuaikan diri dg keadaan yg berubah
Kondisi yang m’perlancar proses HE :
. M’bina hubungan membantu yg memuaskan
. Mengatur lingkungan yg menyenangkan
. M’gunakan alat bantu
. Bebas dr gangguan
. M’gunakan b’bagai metode.
 Konsep body mekanik
 Pengertian
. Adalah p’gunaan tubuh scr efisien & t’koordinasi didlm posisi istirahat & b’gerak
. Terdiri dr 3 bagian :
1. posture
2. keseimbangan
3. koordinasi pergerakan tubuh
. Fungsi :
* m’cegah kerusakan pd tubuh
* m’cegah kelemahan dg p’gunaan energi minimum
 Prinsip-prinsip body mekanik
. Disebut jg prinsip dasar orthopedik dlm yan prwtan
. Mpy arti m’cegah kerusakan struktur tubu akibat p’gerakan
. Prinsip2x yg harus diketahui perawat :
a. Centre of gravity adalah titik dimana berat sesuatu benda dipusatkan
b. Line of gravity garis lurus yang melalui centre of gravity
c. Base of gravity dasar yang ditempati obyek
 Penggunaan prinsip2x body mekanik
 Gunakan otot yang terpanjang & terkuat dilengan & tungkai
 Tempatkan badan sedekat mungkin dg benda yg a/ diangkat.
 Tempatkan kaki agak b’jauhan u/ m’dptkan dasar penopang yg lbh besar.
 Tekuk lutut & turunkan tubuh dekat dg sebuah benda yg a/ diangkat.
Persiapan fisik untuk ambulasi
 Pd px yg tdk istirahat dlm wkt lama tdk perlu persiapan khusus
 Bagi px yg perlu istirahat lama penting u/ p’lindungan muskuloskeletal.
 Latihan meliputi :
1. latihan quadriceps (latihan bahu)
. Tekanan otot terjd tanpa disertai perub panjang otot.
. Fungsi :
* membantu melebarkan kaki
* melenturkan paha
* m’bantu mengurangi kelemahan
* memudahkan px latihan jalan
* px berani melakukan gerak yg b’lawanan sesering mngkn.
. Teknik latihan quadricep
* px melakukan gerakan lutut ke pinggul, kekasur/lurus & lalu menaikan kaki ke atas.
* lakukan 4x lalu rilex
* lakukan tiap 4-6x sehari
* instruksikan px u/ m’hentikan exercise mengalami kelemahan otot.

2. Push-ups
. Latihan ini digunakn dg memegang sesuatu diatas pasien.
. Px duduk dikursi sambil m’gerak-gerakan kakinya.
. Latihan2x push-ups :
* Dudukan px ditempat tidur tanpa penyanggah
* Px berbaring telungkup
* Px meletakan tangan kira-kira setingkat bahu, dg telapak tangan m’hadap kasur & ikunya m’bentuk sudut.
* Px meluruskan siku sambil m’angkat kepala & bahu ttp ditempat tidur.
3. Dangling
. Posisi dimana px duduk disisi tempat tidur dg kaki & pahanya berada disamping tempat tidur.
. M’bantu p’siapan px keluar dr tempat tidur.
. Dpt dilakukan ssb :
* Tempatkan px pd posisi duduk ditempat tdr u/ penyesuaian diri px & m’hilangkan pusing.
* Tempatkan tempat tidur pd posisi rendah/ harus mpy ganjalan kaki m’istirahatkn kakinya slm dangling.
* Dekatkan px dg prwt tdk perlu menegangkan badan melakukan exercise
4.Membatu px berjalan
. Ada 4 macam cara berjalan dg m’gunakan tongkat
1). Four point gait
. Cara b’jalan dg 4 titik.
. Tumpuhan berat badan pd kedua paha
. Pola : tongkat kanan maju, kaki kir maju,tongkat kiri maju, kaki kanan maju.
2). Two point gait
. Cara b’jalan dg 2 titik.
. Tumpuhan berat badan pd kedua kaki.
. Pola : kaki kanan & tongkat kiri maju bersama-sama kemudian kaki kiri & tongkat kanan maju bersama.
3). Three point gait
. Cara b’jalan dg 3 titik.
. Tumpuhan berat badan hanya pd satu kaki
. Kaki yg 1 tdk dpt menahan namun digunakan u/ kesimbangan.
. Pola : kedua tongkat & kaki yg tdk dpt manahan maju bersama-sama, sehingg tumpuhan BB a/
berlalu bersama dg kedua tongkat.
4). Swing-thruogh gait
. Cara b’jln dg mengayunkan kedepan
. Tumpuhan BB hanya pd satu kaki.
. Pola : kaki yg sehat menahan BB sambil kedua tongkat berjalan kedepan, kemudian
kedua paha diayunkan kedpn diantar tongkat & BB kembali ditunjang o/ kaki yg sehat.
 Kategori tingkat kemampuan aktivitas
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara penuh.
Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat.
Tingkat 2 Memerlukan bantuan/ pengawasan orang lain
Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain, dan peralatan.
Tingkat 4 Sangat tergantung dan tidak dapat melakukan / berpatisipasi
 Tipe-tipe gerakan
 ROM ( Range Of Motion ) dilakukan pada daerah seperti bahu, siku, lengan, panggul, dan kaki.
1. Leher, spina servikal ( pivotal) Putar
 Fleksi m’bengkokan sendi spt pd lengan bagian atas/ siku2x,menggerakkan dagu menempel kedada.
 Ekstensi menggerakkan kepala ke posisi tegak.
 Hiperekstensi menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin.
 Fleksi lateral : memiringkan kepala sejauh mungkin ke arah setiap bahu.
 Rotasi : memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler.
 Latihan gerak pada leher.
2. Bahu
 Fleksi
Menaikkan lengan dr posisi disamping tubuh ke depan ke posisi diatas kepala.
 Ekstensi
Menggembalikan lengan ke posisi di sampingtubuh.
 Hiperekstensi
Menggerakkan lengan ke belakang tubuh siku tetap lurus.
 Abduksi
Menaikkan lengan ke posisi samping diatas kepala dg telapak tangan jauh dr kepala.
 Adduksi
Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin.
 Rotasi dalam
dengan siku fleksi, memutar bahu dg menggerakkan lengan sampai ibu jari m’hadap ke dalam & ke belakang.
 Rotasi luar
dengan siku fleksi, menggerak kan lengan sampai ibu jari keatas & samping kepala.
 Sirkumduksi: m’gerakkan lengan dg lingkaran penuh
( sirkumduksi adalah kombinasi semua gerakan sendi ball- and – soket )
 Latihan Gerak pada bahu.
 Latihan gerak pada bahu.
3. Siku ( Hinge )
Fleksi : menekuk siku sehingga lengan bawah bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu.
Ekstensi : meluruskan siku dengan menurunkan tangan.
 Latihan gerak pd siku.
4.Lengan bawah, pivotal ( putar)
Supinasi : memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke atas.
Pronasi : memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah.
 Latihan gerak pd lengan bawah.
5.Pergelangan Tangan ( kondiloid)
 Fleksi
menggerakkan tgn ke sisi bagian dlmlengan bawah.
 Ekstensi
menggerakkan jari2 tangan,& lengan bawah berada dlm arah yg sama.
 Adduksi ( fleksi ulnar )
pergelangan tangan miring ( lateral ) kearah lima jari.
 Hiperekstensi
membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin.
 Abduksi( fleksi radial)
menekuk pergelangan tgn miring (medial) ke ibu jari.tangan miring ( lateral ) kearah lima jari.
 Latihan gerak pada pergelangan tangan.
6. Jari-jari tangan
 Fleksi :membuat genggaman
 Ekstensi : meluruskan jari2 tangan
 Hiperekstensi :m’gerakkan jari2 tangan kebelakang sejauh mungkin.
 Abduksi : merenggangkan jari tangan dg yg lain.
 Adduksi : merapatkan kembal jari2 tangan.
 Latihan gerak pada jari2 tangan.
7. Ibu jari
* Fleksi
Menggerakkan ibu jari menyilangpermukaan telapak tangan.
* Ekstensi
menggerakkan ibujari lurus menjauh dr tangan.
*Abduksi
menjauhkan ibu jari kesamping ( biasa dilakukanketika jari2 tangan berada abduksi & adduksi)
* Adduksi
menggerakkan ibu jari ke depan tangan.
* Oposisi
menyentuhkan ibu jari kesetiap jari2 tgn pd tangan yg sama.
 Latihan gerak pada ibu jari.
8. Pinggul
* Fleksi menggerakkan tungkai ke depan & atas.
* Ekstensi : menggerakkan kembali ke samping tungkai yg lain.
* Hiperekstensi : menggerakkan tungkai kebelakang tubuh.
 Latihan gerak pada pinggul.
9. Lutut.
 Abduksi : m’gerakkan tungkai ke samping menjauh tubuh.
 Adduksi : m’gerakkan tungkai kembali ke posisi medial & melebihi jika mungkin
 Rotasi dalam : memutar kaki & tungkai ke arah tungkai lain.
 Rotasi luar : memutar kaki & tungkai menjauhi tungkai lain.
 Sirkumduksi : menggerakkan tungkai melingkar.
 Latihan gerak pada lutut.
 Latihan gerak pada lutut.
10.Mata kaki
* Dorsifleksi : menggerakkan kaki sehingga jari kaki menekuk keatas.
* Plantarfleksi : menggerakkan kaki sehingga jari jari menekuk kebawah.
 Latihan Gerak pada mata kaki.
11. Kaki
* Inversi : memutar telapak kaki ke sampin dalam (medial).
* Eversi : memutar telapak kaki ke samping luar ( lateral ).
 Latihan gerak kaki.
12. Jari-jari kaki
* Fleksi : melengkungkan jari-jari ke bawah.
* Ekstensi : meluruskan jari-jari kaki.
* Abduksi : merenggangkan jari-jari kaki satu dg yang lain.
* Adduksi : merapatkan kembali b’sama- sama.
 Latihan jari2 kaki.
 Masalah keperawatan yg muncul.
1. Gg penurunan fisik akibat trauma tulang belakang, fraktur, dll.
2. Gg penurunan curah jantung akibat imobilitas.
3. Intoleransi aktivitas akibat menurunnya tonus & kekuatan otot.
4. Gg interaksi sosial akibat imobilitas.
5. Gg konsep diri akibat imobilitas.
 Perencanaan Keperawatan.
Tujuan :
1. Meningkatkan kekuatan, ketahanan otot, dan
fleksibilitas sendi.
2. Meningkatkan fungsi kardiovaskuler.
3. Meningkatkan peran psikologis,dll.
 implementasi Keperawatan.
Tindakan keperawatan yg dapat dilakukan : pengaturan posisi tubuh sesuai keb px serta melakukan latihan ROM pasif dan aktif.
1.Pengaturan posisi tubuh sesuai kebutuhan px
Mengatasi masalah sesuai dg keb mobilitas px, seperti posisi fowler( semi fowler), sim, trendelenburg, dorsal recumbent, lithotomi, genu pectoral (knee chest).
 Posisi fowler
 Posisi semi fowler adalah posisi setengah duduk / duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan.
 Indikasi :
 Sesak nafas
 Post-op
 Tujuan :
 Mengurangi sesak nafas
 M’beri perasaan senang
 M’bantu memperlancar keluarnya cairan (WSD)
 Alat dan bahan : Bantal
 Cara:
 Jelaskan prosedur yg akan dilakukan.
 Dudukkan px
 Berikan sandaran / bantal pada tempat tidur px / atur tempat tidur, untuk posisi semifowler (30-45 derajat) dan untuk fowler (90 derajat).
 Anjurkan px untuk tetap berbaring setengah duduk.
 Posisi semi fowler
 Posisi Sim
 Posisi sim adalah posisi miring ke kanan / miring kiri
 Tujuan : memudahkan pem rectum anus
 Alat dan bahan :Bantal.
 Cara:
 Jelaskan prosedur yg akan dilakukan.
 Px dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan ke kiri dg posisi badan setengah telungkup & kaki kiri lurus lutut.
 Paha kanan ditekuk diarahkan ke dada.
 Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan diatas tmpt tidur.
 Bila px miring kanan dg posisi badan setengah badan setengah telungkup dan kaki kanan lurus, lutut dan paha kiri ditekuk diarahkan kedada.
 Tangan kanan diatas kepala / dibelakang punggung dan tangan kiri ditempat tidur.
 Posisi sim.
 Posisi Trendelenburg
 Posisi Trendelenburg adalah posisi berbaring ditempat tidur dg bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki.
 Tujuan :
 Melancarkan peredaran darah keotak
 Memudahkan jalannya pembedahan daerah abdomen.
 Alat dan bahan :
 Bantal
 Tempat tidur khusus
 Balok penopang kaki TT
 Indikasi :
 Pasien SYOK
 Pembedahan pd abdomen
 Cara :
* Jelaskan prosedur yg akan dilakukan.
* Px dalam keadaan tempat tidur px, dan berikan
bantal dibawah lipatan lutut.
* Berikan balok penopang pd penopang pd bagian kaki
tempat tidur / atur tempat tidur khusus dg
meninggikan bagian kaki px.
 Posisi Dorsal Recumbent
 Posisi ini px berbaring dg kedua lutut fleksi (ditarik / direnggangkan ) diatas tempat tidur
 Tujuan :
 Memudahkan pemeriksaan & perawatan
 Memudahkan tindakan ttt
 Sikap waktu bersalin
 Cara :
 Jelaskan prosedur yg akan dilakukan.
 Px dlm keadaan berbaring telentang , pakaian
bawah dibuka.
 Tekuk lutut, direnggangkan paha, telapak kaki
 Menghadap ketempat tidur, dan renggangkan
kedua kaki.
 Pasang selimut.
 Indikasi
 Pem ibu hamil
 Persalinan
 Vulva hygiene
 Pemasangan kateter
 Posisi lithotomi
 Posisi px berbaring telentang dg mengangkat kedua kaki dan menariknya keatas bagian perut, tungkai bawah membentuk sudut 90º ke arah paha.
 Indikasi : px yg a/ dilakukan pem genekologis
 Tujuan :
 Memudahkan pem genetalia
 Pemasangan AKDR
 Bahan dan alat:
* Bantal.
* Tempat tidur khusus.
* Selimut / kain penutup.
 Cara:
1. Jelaskan prosedur yg akan dilakukan.
2. Px dlm keadaan berbaring telentang, kemudian
angkat kedua pahanya dan tarik kearah perut.
3.Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap
paha.
4.Letakkan bagian lutut / kaki pada tmpt khusus untuk posisi lithotomi.
5. Pasang selimut.
 Posisi Genu pectoral
 Posisi px menungging dg kedua kaki ditekuk dan dada menempel pd px bagian alas tempat tidur
 Cara:
 Jelaskan prosedur yg a/ dilakukan
 Anjurkan px u/ posisi menungging dg kedua kaki ditekuk & dada menempel pd kasur
 Pasang selimut pd px
 Bahan dan alat :
1.Tempat tidur .
2. Selimut.
 Tujuan
 memudahkan pemeriksaan daerah rectum
 Membantu merubah posisi kepala pd px hamil dg letak sungsang
 Evaluasi Keperawatan
Hal2 yg diharapkan dari hasil tindakan kep untuk mengatasi ggn mobilitas adalah :
 Peningkatan fungsi sistem tubuh
 Peningkatan kekuatan dan ketahanan otot
 Peningkatan fleksibilitas sendi.
 Peningkatan fungsi motorik, perasaan nyaman
pd sistem px, dan ekspresi px menunjukkan
keceriaan
 Gambar kesejajaran tubuh yg benar ketika berbaring.
 Latihan ambulasi.
a. Duduk diatas tempat tidur.
Cara:
- Jelaskan prosedur yg akan datang.
- Anjurkan px untuk meletakkan tangan
disamping badannya dengan telapak tangan
menghadap kebawah.
- Berdirilah disamping tempat tidur kemudian
letakkan tangan pada bahu px.
- Bantu px untuk duduk dan beri penopang /
bantal.
b. Turun dan berdiri.
Cara :
 Jelaskan prosedur yg akan dilakukan.
 Atur kursi roda dalam posisi terkunci.
 Berdirilah menghadap px dg kedua kaki
merenggang.
 Fleksikan lutut dan pinggang anda.

 Anjurkan px untuk meletakkan kedua tangannya dibahu anda dan letakkan kedua tangan anda disamping kanan dan kiri pinggang px.
 Ketika px melangkah ke lantai, tahan lutut
anda pd lutut px.
 Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi.
 Bantu px duduk dikursi & atur posisi agar nyaman
 Gambar klien menggunakan walke

 Gambar klien mengunakan tongkat

 Gambar